Bismillah..,
Sebenarnya, apa
sih ridha itu? Seperti apakah
bentuknya? Bercahaya kah? Bisa kah di beli dengan lembaran2 rupiah berwarna
merah?
Kata ridha
berasal dari bahasa Arab yang makna harfiahnya mengandung pengertian senang,
suka, rela, menerima dengan sepenuh hati, serta menyetujui secara penuh ,
sedang lawan katanya adalah benci atau tidak senang. Kata ridha ini lazim
dihubungkan dengan eksistensi Tuhan dan manusia, seperti Allah ridha kepada
orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, sedangkan dengan manusia seperti
seorang ibu ridha anaknya merantau untuk menuntut ilmu , ridha erat kaitannya
dengan sikap dan pemahaman manusia atas karunia dan nikmat Allah Ta’ala. http://keluargaumarfauzi.blogspot.com/2013/08/ridha-allah-swt.html
Makna “ridha
kepada Allah Ta’ala sebagai Rabb” adalah ridha kepada segala perintah dan
larangan-Nya, kepada ketentuan dan pilihan-Nya, serta kepada apa yang diberikan
dan dicegah-Nya. Inilah syarat untuk mencapai tingkatan ridha kepada-Nya
sebagai Rabb secara utuh dan sepenuhnya. http://keluargaumarfauzi.blogspot.com/2013/08/ridha-allah-swt.html
Menggapai ridha Allah. via: https://www.pinterest.com/pin/460070918157667777/
Nikah? #nyasar.com
Yang penting ada kata-kata ridha. :D
------------------------------------
BAGAIMANA AGAR HATI RIDHA?
Seorang
murid hatinya gelisah oleh tumpuk tanya yang berkelabat.
Dari manakah
lahirnya hati yang ridha pada ketetapan Allah?
Bagaimana
agar Allah anugerahi hati yang ridha?
Apakah jika
hati telah ridha pada ketetapan-Nya itu artinya Allah pun telah ridha terhadap
hamba tersebut?
Bagaimanakah
urutannya; mengejar keridhaan Allah, maka Allah akan anugerahi hati yang ridha,
ataukah ridhalah pada ketentuan Allah maka Allah akan ridha?
Dan setiap
pertanyaannya beranak pinak. Sang murid tergugu menghadap gurunya. Mengurai
satu per satu pertanyaan-pertanyaan itu. Ia berharap gurunya dapat menjawab
detail dari tiap soalan. Baginya, segala sesutau yang dijelaskan secara
mendetail dan panjang lebar akan terang benderang. Tidak lagi menyembunyikan
ketidakjelasan.
Namun
ternyata Sang Guru hanya menjawab dengan satu kalimat uraian,
Segala
tentang ridha adalah hak Allah.
Apakah Dia
mau memberikan kepada kita atau tidak, itu hak-Nya.
Kita hanya
mengusahakan untuk bisa mendapatkan dan berlaku ridha.
Kan hanya
USAHA yang kita bisa. Apa lagi?
Rasanya ada
tikaman palu keputusan yang amat telak memukul hati si Murid. Amat telak.
Benar.
Manusia hanya mampu berusaha. Mengapa membebankan diri dengan segala pertanyaan
tentang HASIL?
Seperti
pertanyaannya; bagaimana agar memiliki hati yang ridha?
Ya upayakan
agar senantiasa ridha pada ketentuan Allah. Urusan nanti setelah berusaha akan
punya hati ridha atau tidak, itu kehendak Allah.
Berusaha saja semampu kita. via: http://inspirably.com/quotes/by-zikril-hakim/hanya-tuhan-yang-bisa-melakukan-segalanya-manusia-hanya-bisa
Tidak bisa
abdrakadabra punya hati ridha. Dan apakah seorang yang ridha, mengaku ridha?
Si murid
kembali mengingat-ingat pertanyaannya.
Ia tadi bertanya; apakah harus ridhai dulu ketetapan Allah barulah mendapat
keridhaan Allah? Aduhai! Ini pun terjawab oleh jawaban gurunya. Keridhaan Allah atas makhluk-Nya mutlak
kehendak Allah. Apakah
dengan atau tanpa ridha si makhluk, sekali lagi ini adalah kehendak Allah.
Lalu
pertanyaan selanjutnya, apakah seorang hamba dapat mengetahui jika Tuhannya
meridhainya?
Si murid
kembali merasa terpojok oleh pertanyaannya sendiri.
Sombong betul aku bertanya begini? Apa yang aku lakukan jika
mengetahui Tuhanku ridha padaku? Pastilah aku PONGAH berjalan di antara
manusia. Merasa kehidupanku aman sentosa karena telah mendapatkan keridhaan
Allah. Apa yang akan aku lakukan jika mengetahui Tuhanku tak meridhaiku? Aku
akan HANCUR. Merasa semua usaha jerih payahku di dunia ini tidak ada gunanya.
Lantas aku akan berhenti berusaha dan
beribadah.
Kedua
kondisi itu sama sekali tidak ada yang baik. Barulah sang murid sadar.
Ini rupanya hikmah di balik manusia hanya mampu BERUSAHA.
Selama hayat dikandung badan, selama itu pula usaha harus terus
dikerahkan.
Terus berusaha meridhai segala ketetapan Allah.
Terus berusaha melakukan yang diridhai-Nya.
Terus berusaha menggapai ridha-Nya.
Terus BERUSAHA.
Apa lagi
yang kita bisa selain berusaha?
Bahwa setiap
pertanyaan mengenai Tuhan tak bisa dijawab oleh kemanusiaan kita. Hanya Allah
yang mengerti Zat-Nya. Hanya Allah yang mengerti kehendak-Nya. Maka kembalikan
semuanya kepada Allah. Kita manusia hanya dapat berusaha dan mengembalikan
semua pada-Nya. Apa lagi yang kita bisa
selain berusaha?
Seorang mukmin yang QANA’AH apabila ia membutuhkan sesuatu dari
dunia,
maka dia akan datang kepada Tuhannya dengan mengajukan permintaan,
penuh dengan kerendahan hati dan diiringi TOBAT.
Apabila Allah Ta’ala memberikan apa yang dia perlukan,
maka dia akan BERSYUKUR, dan apabila Allah tidak memberikannya,
maka dia MENERIMA dan BERSABAR untuk menahan keperluannya TANPA disertai
penentangan
ataupun bantahan atas keputusan-Nya.
Dia tidak mencari dunia dan menukarnya dengan agama,
dia tidak seperti orang munafik (yang selalu membantah
keputusan-Nya).
-Syaikh Abdul Qadir Jailani
Crayon Untuk Pelangi Sabarmu ---karena
kesabaran perlu terus diteguhkan, ~Natisa
–penerbit; PT.elex media
komputindo.